Oleh: Muh. Nurfadli
Syahadat on the road - Semu,
tak abadi, terlihat indah dikejauhan, hampa tampak dipelupuk mata. Ya
begitulah, Allah menjelaskan kepada kita hakikat fatamorgana. Layaknya debu
yang telah menempel berbulan-bulan pada sebuah batu, lalu hilang sekejap di
sapu hujan yang hanya beberapa jam. Sekejap ada, sekejap hilang. Sangat nikmat
dipandang, menarik untuk didekati namun berujung pada sebuah kesengsaraan.
Allah pun mengajarkan kepada kita bagaimana siti hajar mengikuti keinginannya
untuk mengejar fatamorgana. Sampai tujuh kali, sang istri tercinta dari Nabi
Ibrahim itu tertipu oleh fatamorgana. Sampai akhirnya diapun bertawakkal kepada
Allah dan mendapatkan air zam-zam.
Saudaraku,
Dunia yang kita tempati ini pun sekedar
fatamorgana. Didalamnya terkumpul semua kenikmatan yang itu semuanya semu.
Banyak kenikmatan yang dengannya kita merasa bahagia. Ada pula musibah yang
dapat membuat kita bersedih. Ada banyak pula ujian yang mampu menggoyahkan
keadaan kita. Namun ingat, semuanya itu pun semu, sekedar fatamorgana. Nikmat
itu pun hilang, sekejap kita berada di liang kubur. Musibah itupun hilang,
sekejap kita di atas sofa dengan kaki menyilang dan raut muka tersenyum bangga.
Ujian itu pun berakhir, lalu munculah nilai yang membuktikan apakah kita masih
tegar di jalan Allah ini. Bahkan Allah SWT sendiripun memberi peringatan kepada
kita tentang dunia ini. Allah menyebut dunia ini tempat bersendagurau dan
permainan belaka. Artinya memang tidak ada yang pasti di dunia ini. Semua dapat
muncul, semua dapat hilang. Layaknya sebuah fatamorgana.
Saudaraku,
Hadapilah dunia yang penuh fatamorgana ini dengan
ketinggian kualitas keimanan kita kepada Allah azza wa jalla. Jangan sampai
kita terperosok dalam kenikmatan semu dunia, namun berujung sengsara di akhirat
kelak. Jadikan muhasabah sebagai radar kita dalam melacak keadaan hati kita.
Apakah hati ini menjadi takluk dengan fatamorgana, ataukah memang begitu
tangguh kita untuk menolak semua itu. Tetapkan hati kita hanya untuk Allah yang
abadi, yang sejati, yang cintanya takkan putus sampai kapanpun.
Saudaraku,
Allah menjanjikan kita sesuatu yang tidak pernah
semu. Allah menjanjikan kita Surga yang itu abadi (kekal), sebaliknya Allah pun
mengabarkan Neraka kepada kita yang itu pun kekal adanya, kecuali satu. Yakni
dunia. Allah menjadikan dunia sebagai fatamorgana yang indah dilihat, indah
dirasa, namun sekali lagi bisa berbuah Binasa..
Saudaraku,
Tetaplah di jalan Allah, kita lalui dunia yang
semu ini dengan ketaatan kita pada Allah SWT. Kita cari sebanyak-banyaknya
keridhoan Allah. Dan kita meninggal dengan penuh kebaikan, meninggalkan dunia
yang hanya FATAMORGANA.