Sabtu, 05 Januari 2013

Orientalisme, Pelacur Zionisme Berbungkus Studi Islam

orientalism

Syahadat on the road - Berbicara mengenai studi orientalisme, maka kita tidak bisa lepas dari motif politik kaum zionisme. Orientalisme dan misi-misi zionisme bagai dua sisi mata uang yang saling tersambung.

Kebencian kaum Yahudi dalam upayanya menaklukan Islam membuat mereka berpikir sangat panjang dan mendalam. Eksesnya wilayah kajian adalah cara empuk untuk mempreteli Islam satu demi satu.

Namun kendalanya, tidak jarang motif ini tertutup serapat mungkin. Orientalisme seakan-akan tampil manis dengan menyatakan diri terbebas pada misi apapun. Padahal sekalipun thesis itu benar, cepat atau lambat kajian orientalisme pasti akan berimplikasi politis.

Sebab dengan meninggalkan sisi tauhid dalam mengkaji Islam dengan dalih objektifitas, hal ini akan menjalar pada keseluruhan konsep Islam, termasuk pandangan Islam terhadap politik, relasi Islam terhadap Negara, relasi Islam terhadap kuasa, dan tak terkecuali cara pandang Islam terhadap non muslim.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Jumat, 04 Januari 2013

Ketika Malaikat Ikut Berperang Bersama Mujahidin Melawan Tentara Bashar Assad

Syahadat on the road - Ada kisah menarik dari relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang baru saja berkunjung ke Suriah dan melakukan presentasi di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Selasa (11/12/2012). Abu Yahya, koordinator relawan HASI menceritakan kisah seorang mantan tentara Bashar Assad yang taubat lalu bergabung dengan mujahidin.

Kepada mantan tentara itu, para mujahidin sempat bertanya kenapa para tentara Assad yang berjumlah 1500 personel di Jabal Akhrod tidak berani melakukan serangan kepada mujahidin Suriah yang hanya berjumlah 150 personel, padahal baik secara kekuatan (jumlah) dan persenjataan, mujahidin jauh kalah dari tentara Assad.

Mendengar pertanyaan itu, mantan tentara Bashar Assad ini justru heran dan balik bertanya. “Siapa bilang jumlah kalian sedikit? Kami setiap malam melihat kalian dengan pakaian putih-putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sehingga kami pikir-pikir dulu untuk menyerang,” kenangnya.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Imam Ja’far Ash Shadiq, Tokoh Ahlus Sunnah yang Direkayasa Syi’ah

jafar

Syahadat on the road - Semenjak dahulu Syi`ah mengklaim bahwa mereka mengikuti manhaj dan langkah Ja`far Ash Shadiq. Madzhab mereka dalam bidang fikih adalah ucapan-ucapan dan pendapat-pendapatnya. Karena mereka menamakan dirinya sebagai Ja`fariyun, padahal Ja`far berlepas diri dari mereka dan orang-orang seperti mereka. Mereka tidak berada di atas manhaj dan langkah-langkahnya dan dia bukanlah pemilik manhaj dan langkah-langkah yang diklaim tersebut.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Partai Salafi Al-Wathan Mesir Akan Masukkan Koptik Di Jajaran Pengurus

Syahadat on the road - Partai baru Salafi Al-Wathan, yang diluncurkan pada hari Selasa lalu, akan mencakup kristen Koptik dalam jajarannya dan perempuan dalam daftar calegnya, wakil kepala partai Yusry Hammad mengatakan Jumat hari ini (4/1/2013).

Hammad membuat pernyataan itu kepada surat kabar yang berbasis di London Asharq Al-Awsat, beberapa hari setelah ia mengundurkan diri dari Partai Salafi An-Nur untuk bergabung dengan Al-Wathan, termasuk mantan ketua An-Nur Imad Abdul-Ghafur.

Partai An-Nur, di mana Hammad menjabat sebagai juru bicara resmi sebelum mengundurkan diri, memiliki sikap yang kuat menentang partisipasi perempuan dalam pemilu.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Kamis, 03 Januari 2013

Subhanallah, Gelandang Prancis Hafal 19 Juz Alquran

Syahadat on the road - Gelandang Arsenal dan Timnas Prancis, Abou Diaby dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat menjalankan ibadahnya sebagai seorang muslim. Yang mengagumkan, ia terjuata juga seorang hafiz alias penghafal Alqura.

Dalam akun twitter, salah satu pengajar Ebrahim Collage di London, Mufti Muhammad, @Mufti_Muhammad_ terungkap kalau mantan gelandang Auxerre itu hafal 19 juz Alquran. Bagi Diaby, kunjungan ke Ebrahim Collage adalah hal biasa. Sebab ia merasa nyaman berada dalam komunitasnya.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Rabu, 02 Januari 2013

Penasihat Bijak

Syahadat on the road - Seorang raja  mempunyai penasehat yg bijak. penasehat ini selalu berkata pada setiap kejadian yg terjadi “ini yang terbaik”.

Suatu hari raja ingin berburu ke hutan. diajaknya si penasehat dan pengawal2nya ikut. mereka masuk jauh ke dalam hutan. hingga suatu ketika, raja melihat seekor rusa. dengan terburu2 raja menyiapkan panahnya. namun, karena tdk hati2, ujung panah yang tajam memotong ujung jari telunjuknya.raja mengerang kesakitan, penasehat dan pengawal pun sibuk menolongnya. sambil menolong raja, si penasehat berkata padanya, “ini yg terbaik”.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Geliat Jaringan Islam Liberal Dari Waktu Ke Waktu (7-Habis)

Syahadat on the road - Liberalisme tidak akan subur tanpa ditopang kekuatan politik. Tampaknya kalimat itu pas untuk menggambarkan perjalanan liberalisme pemikiran Islam di Indonesia. Jika era Mukti Ali, Caknur, Harun Nasution, kelompok ‘pembaharu’ dibackup oleh kekuatan orde baru. Maka jejak sama ingin diikuti oleh Jaringan Islam Liberal (JIL). Ketika jalan pemikiran dirasa gagal untuk masuk ke akar rumput, maka JIL berusaha masuk ke lini politik.

Dalam launching Komunitas Epistemik Muslim Indonesia (KEMI) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 13 Desember 2011, Ulil meyakinkan khalayak bahwa sudah saatnya kelompok liberal masuk ke wilayah politik praktis. Ketua DPP Partai Demokrat itu  tampak bersemangat dengan menguraikan perubahan politik Islam yang merayakan euforia demokrasi di negara-negara Muslim,




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Rihlah Tsaqofiyah: Dinasehati Ibnu Al-Jauzi



oleh : Muh. Nurfadli

Syahadat on the road - Menurutku, program wisata tak melulu harus dilakukan dengan pergi ke tempat-tempat rekreasi. Pantai, pegunungan, air terjun, taman  bermain, dan sebagainya. Tapi wisata dapat kita lakukan dengan fleksibelitas terhadap kebutuhan kita. Semua tergantung kebutuhan dan selera. Ada yang ingin berwisata ke gunung, karena basic dan pengalaman ke gunungnya sedikit, jadilah ia menyesal karena perjalanannya. Begitu juga dengan semuanya. Tergantung selera. Dan salah satu, alternatif rihlah / wisata yang mungkin dapat menjadi penenang jiwa dan penyegar fikiran adalah dengan ‘membaca buku’. Aneh memang, wisata kok dengan membaca buku. Tidak sepenuhnya aneh, kalau kita mau mengambil beberapa esensi rihlah itu sendiri. Saya namakan “Rihlah Tsaqofiyah”..^^




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Senin, 31 Desember 2012

Geliat Jaringan Islam Liberal Dari Waktu Ke Waktu (6)

Syahadat on the road -Keluarnya fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme (Sepilis), pada tahun 2005 menjadi pukulan telak bagi Jaringan Islam Liberal (JIL). Eksistensi JIL lambat laun meredup pasca ulama di berbagai daerah ramai-ramai menyerang balik JIL. Bahkan pengamat Gerakan Yahhudi, Artawijaya menyatakan dana untuk JIL dari asing pun sempat dihentikan karena JIL dinilai gagal masuk ke dalam masjid-masjid untuk mengkampanyekan ide liberalisasi Islam.

Namun, dengan meredupnya JIL, bukan berarti gagasan liberalisme benar-benar mati. Tahun 2011, beberapa tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), memperkenalkan sebuah kelompok kajian baru di Jakarta. Mereka menamakan diri Komunitas Epistemik Muslim Indonesia (KEMI). Embrio KEMI sendiri berkembang sejak pertengahan 2010 dan makin tersistematisasi mulai awal Januari 2011.

“KEMI ingin memunculkan spirit bahwa umat Islam bisa berkembang. Bahwa Islam percaya kepada kebebasan berfikir dan toleran terhadap agama lain,” tandas Neng Dara Afifah saat peluncuran KEMI di Aula Student Centre UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Membangkitkan Budaya Literasi Umat Islam


oleh: Zulfadhli Nasution

Syahadat on the road - Sejarah telah mencatat kontribusi besar para ilmuwan muslim dalam memberikan pencerahan bagi peradaban dunia. Salah satu bukti yang dapat ditelusuri dan tidak bisa dielakkan lagi adalah melimpahnya kitab-kitab ilmuwan muslim dalam berbagai perpustakaan di titik-titik kekuasaan umat Islam seperti Baghdad, Kordoba, dan Mesir.

Terdapat 38 perpustakaan di Baghdad dan 70 di Kordoba. Perpustakaan Darul Hikmah yang didirikan di Baghdad oleh Khalifah Harun ar-Rasyid (149-193 H) setidaknya mempunyai 100 ribu jilid buku dan 600 buah manuskrip. Saking banyaknya, diceritakan bahwa sungai Euphrat menjadi hitam karena kitab-kitab itu dibakar saat Tentara Mongol menyerang Baghdad pada 656 H. Begitupula dengan Perpustakaan Kordoba yang dibangun pada masa al-Mushtansir (350-366 H), tercatat memiliki 600.000 koleksi jilid buku dan katalognya mencapai 44 buku.

Perpustakaan Sabor (383 H) di Baghdad yang didirikan oleh Sabor bin Ardashir, seorang menteri Ibnu Buwaih, menyimpan 1.000 mushaf al-Qur’an dan 10.400 buku dalam berbagai bidang. Di Baghdad, terdapat seratus buah toko buku dan jumlah ulama mencapai 8.000 orang. Perpustakaan Darul ‘Ilm di Mesir yang berdiri pada masa dinasti Fatimiyyin juga sempat menjadi kebanggaan kaum muslimin karena mempunyai koleksi kitab yang banyak dan langka, terdiri dari berbagai tema studi, sekaligus dilengkapi dengan sarana penelitian bagi para ilmuwan.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Minggu, 30 Desember 2012

Geliat Jaringan Islam Liberal Dari Waktu Ke Waktu (5)

Syahadat on the road - Kiprah Jaringan Islam Liberal (JIL) semakin terasa ketika mereka dalam tulisan atau seminar-seminarnya mulai gegap gempita. Tercatat mereka cukup sering memakai teater Utan Kayu sebagai tempat diskusi. Ketika kasus Ahmadiyah mencuat misalnya, di situs JIL terpampang diskusi Ahmadiyah yang melibatkan Zafrulloh Ahmad Pontoh (Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia) dan Abdul Moqsith Ghazali dari UIN Jakarta. Pada hari Kamis, 24 Februari 2011, Pukul 19.00-21.30.

Mereka juga pernah mengadakan Diskusi Buku The Grand Design karya Stephen Hawking & Leonard Mlodinow dengan judul diskusi: Tuhan Bukan Pencipta Alam Semesta? Ya sederetan diskusi itulah yang hingga kini terus diwarisi, bahkan tak jarang diskusi-diskusi di JIL menjadi ajang fitnah terhadap para Ulama Indonesia. Mereka membonceng nama besar Ulama Indonesia untuk menepis tuduhan bahwa ide liberalisme adalah barang baru dan tidak disetujui para ulama.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Jendela Kotor

Syahadat on the road - Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain. ”Cuciannya kelihatan kurang bersih ya”, kata sang istri. 

”Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.” tambah sang istri.

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Hamas Konfirmasi ‘Syahidnya’ Tokoh Brigade Al-Qassam Di Suriah

Syahadat on the road - Seorang pria Palestina yang terbunuh di Suriah pada hari Jumat lalu adalah seorang tokoh senior di sayap bersenjata Hamas, pejuang dan pejabat Hamas mengatakan Sabtu kemarin (29/12/2012). 

Muhammad Qunneita, 31 tahun, dari kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza, telah berada di Suriah selama empat bulan, saudaranya mengatakan kepada kantor berita Ma’an.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Negeri Pelawak
















Apa karena bangsa kita ramah

atau karena bangsa kita senang tersenyum

Bahkan senang tertawa

Mungkin juga karena bangsa kita humoris

Lawakan dari grup lawak meraja lela





Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Penyebab Jatuh pada Lubang yang Sama

oleh : Muh. Nurfadli

Syahadat on the road - Kalo kita berfikir, kenapa orang jatuh pada lubang yang sama?? Setelah seseorang melakukan perbuatan salah ia pun akan menyadari kesalahannya (bagi yang melakukan evaluasi) namun tak lama dari itu atau dalam kurun waktu tertentu, ia mengulangi salah yang serupa. Perbuatan salah yang pada waktu sebelumnya pernah ia perbuat. Sama. Hanya cara jatuhnya saja yang berbeda. Dan waktu yang berbeda. Mengapa hal ini terjadi? 

Mungkin saja –saya pastikan- hal pernah menimpa diri kita. Jika hal serupa sering terjadi pada diri kita, maka berhati-hatilah. Karena itu bertanda diri kita terlalupenuh dengan sifat lalai. Terkait sifat ini, Allah SWT telah memberi sebuat steatment. Hal ini di sindir oleh Allah dengan bahasa yang tegas. Disebutkan “...Mereka itulah orang-orang yang lalai” (Al-A’raf : 179). Kenapa disebut lalai? Karena “...mereka memiliki hati, tapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi..” (Al-A’raf:179).





Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^