Sabtu, 08 Desember 2012

Seperti Inilah Theosofi Menafsirkan Kata "Allah"

Markas Theosofi Internasional di Adyar, Chennai, India
Syahadat on the road - MAJALAH Pewarta Theosofi Boewat Tanah Hindia Nederland, edisi 1921, tahun KA XIV, Bagian No. 2 menelurkan sebuah artikel khusus tentang Islam. Persoalan ini diangkat karena para pengkaji theosofi ingin mendudukan makna ajaran Islam seutuhnya.

Di majalah mingguan milik aliran kebatinan Yahudi tersebut, dijelaskan bahwa kali pertama kekeliruan sebagian kalangan dalam memaknai Islam, terjadi ketika menafsirkan nama Allah. Hal ini berimbas pada reduksi manusia dalam memahami sifat-sifat Tuhan. Menurut Majalah Pewarta Theosofi, di balik lafaz Allah / الله tersembunyi kekuatan alam yang begitu menakjubkan. Sifat-sifat Allah terebut sudah melekat di dalam nama Allah sendiri berupa unsur-unsur alam seperti Api, Angin, Air, dan Bumi.





Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^

Kamis, 06 Desember 2012

Kisah Perdebatan A. Hassan Dengan Tokoh Atheis


Oleh, Artawijaya 
 
Syahadat on the road - Gedung milik organisasi Al-Irsyad, Surabaya, hari itu penuh sesat dipadati massa. Almanak menunjukkan tahun 1955. Kota Surabaya yang panas, serasa makin panas dengan dilangsungkannya debat terbuka antara Muhammad Ahsan, seorang atheis yang berasal dari Malang, dengan Tuan A. Hassan, guru Pesantren Persatuan Islam, Bangil. Meski namanya berbau Islam, Muhammad Ahsan adalah orang atheis yang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada, dan tidak pula meyakini bahwa alam semesta ini ada Yang Maha Mengaturnya. Ia juga menyatakan manusia berasal dari kera, bukan dari tanah sebagaimana dijelaskan Al-Qur’an.

Menurut keterangan Ustadz Abdul Jabbar, guru Pesantren Persis, yang menyaksikan perdebatan itu, hadirin yang datang cukup membludak. Lebih dari ratusan massa datang berkumpul, mengular sampai ke luar gedung. Mereka mengganggap perdebatan ini penting, karena Muhammad Ahsan, telah secara terbuka di Surat Kabar Harian Rakyat, 9 Agustus 1955, meragukan keberadaan Tuhan. Ia juga menolak keyakinan Islam bahwa orang yang berbuat kebaikan di dunia, akan dibalas di akhirat kelak. Ahsan berkeyakinan, segala sesuatu tercipta melalui evolusi alam, dan akan musnah dengan hukum alam juga. Dalam surat kabar itu, ia menyatakan lugas, ”Pencipta itu mestinya berbentuk. Tidak mungkin suatu pencipta tidak berbentuk, “tulisnya.




Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^