Berusaha mencoba untuk meresume kajian Ust. Oemar Mita dengan tema Rayap-Rayap Amal. Semoga bermanfaat.
Rayap - rayap amal.
Dalam upaya
menetapkan iman dalam hati, kita belumlah beriman sampai Allah dan rassulnya
lebih dicintai ketimbang diri kita. Sabda rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik: ''Tidak beriman kamu sebelum Allah dan
Rasul-Nya lebih kamu cintai dari siapa pun selain mereka.”
Dan ketika
mencintai sesuatu, maka kita tidak hanya diminta untuk mencintai apa-apa yang
dcintainya melainkan juga harus tau dan juga membenci apa-apa yang dibenci
olehnya. Begitu juga ketika kita menyatakan bahwa diri kita mencintai Allah, konsekuensinya
adalah kita tidak hanya mencintai apa-apa yang Allah cintai, juga kita haus
membenci apa-apa yang Allah benci. Ada kaidah “tak kenal maka tak sayang”, maka
dalam bahasan kali ini kaidahnya adalah “tak kenal maka tak benci”.
Kita
mempelajari hal ini untuk menyadari bahwa hal-hal ini wajib kita benci dan kita
jauhi. Syariat mengajarkan bahwa taat kepada Allah itu semampunya (fattaqullaha mastatho’tum), namun dalam
meninggalkan kebathilan ataupun hal-hal yang Allah benci itu harus 100% karena
kata mastatho’tum tidak pernah
mengiringi dalam perintah meninggalkan kebathilan.
Ternyata dalam
kenyataan nya energi yang dikeluarkan untuk membenci itu jauh lebih besar
daripada energi yang dikeluarkan untuk mencintai. Karenanya kita dapati banyak
orang yang berhasil dalam mencintai apa-apa yang Allah cintai, namun banyak
yang gagal dalam membenci apa-apa yang Allah benci.