salam kenal dan salam perdamaian (peace kalo kata orang sunda..^^) untuk semua ciptaan
Allah Ta’ala. Baik manusia, tumbuhan, hewan, bahkan makhluk gaib pun saya
ucapkan salam kenal. Tak cuma salam kenal, saya haturkan juga salam terbaik. Salam
yang dimiliki oleh umat Islam, salam yang berasal dari sisi Allah dan mempunyai
nilai kebarokahan yang baik. Salam para penghuni syurga. Salam dari hamba-hamba
pilihan Allah.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Alhamdulillah blog ini mampu
terwujud. Saya gak mau bilang tercipta, karena Allah lah Sang Maha Pencipta.
Juga saya gak mau bilah terbuat, karena memang dari pihak Google udah
membuatnya..hhe. Tapi terwujud, karena ada wujudnya (bisa dilihat, bisa diraba
(laptopnya), bisa di dengar (musik dari laptop masing2), dan bisa di cium
(aroma laptop yang kepanasan..hhe). Tentunya terwujudnya blog ini dengan
pertolongan Allah Ta’ala. Dan juga berkat bantuan temen-temen setia pencinta
blogging dan juga kepada Mbah Google
yang begitu aktif menyediakan banyak informasi untuk penerbitan blog ini..hhe
Pertama-tama saya mohon maaf nih
ya, kalo seandainya nama blog ini rada rumit. Kalo dibacanya bikin mata
jelimet. Atau salah-salah. Maklum, ini ergantian nama yang ke empat dari blog
ini, dan menurut mata batin (hehe..) dan nurani saya, inilah nama yang cocok. Kalo
kita lihat di URLnya, alamat blog ini syahadatontheroad.blogspot.com. dalam
penulisannya Syahadat On The Road. Itu bahasa inggris ya..bukan bahasa jawa..wkwk
Awal Mula
Pertama buat blog, alamatnya
bukan seperti saat ini. URL awal yang saya gunakan adalah nurfadli-cahaya.blogspot.com. Lalu saya pikir narsis amat kalo pake
nama sendiri. Maka saya ganti tuh alamat (walau konten dari blog belum
ada..haha), saya ganti dengan alamat yang sedikit melow. Pilihan itu jatuh pada
URL cintabirumuda.blogspot.com. Maklum,
waktu itu masa-masanya penuh cinta di hati..huekss..
Lalu saya berfikir lagi, nih nama
Leb4Yy amat ya. Apalagi untuk seorang laki-laki. Demi mempertahankan kejantanan
dan sifat maskulin yang ada, maka dengan mantap saya ganti dengan URL mahasiswabaik.blogspot.com. lagi-lagi
situasi lah yang membuat saya mengambil nama tersebut. Berharap blog ini dapat
membimbing saya menjadi mahasiswa baik. Tapi... Kembali lagi saya gak pede
dengan itu nama. Saya mencoba mencari alternatif nama alamat blog yang sesuai.
Awalnya dari berselancar di dunia
facebook, lalu bertemanlah dengan seorang “ikhwan” yang guondrong, dari
status2nya isinya JIHAD-JIHAD dan beberapa tema seputar itu. Di dalamnya juga
ternyata dia seorang anak band METAL. Yang membawakan lagu-lagu underground
tapi liriknya lirik Islami. Saya tertarik. Diantara nama-nama yang saya baca
ada “one finger movement”, lalu ada “Salam satu jari”, dan lain-lain seputar
itu. Saya berfikir untuk membuat blog dengan nama yang serupa. Lalu munculah
nama Syahadat On The Road.
Philosopy
Syahadat on the road bukan
berarti ikut-ikutan dengan nama-nama sejenis. Tapi lebih pada pemaknaan setian
keadaan yang saya alami. Kondisi yang ada di sekitar saya membuat saya berfikir
tentang makna syahadat dalam kehidupan. Materi-materi tentang syahadatain pun
sudah didapatkan. Namun implementasi dari nilai-nilai syahadat itulah yang
jarang kita jumpai. Terutama di setiap kehidupan sosial kita. Terlalu luntur,
lebih tepatnya begitu.
Seringkali, kita memaknai
syahadat itu di masjid-masjid. Ketika kita sedang sholat, maupun ketika sedang
ada kajian tertentu. Saat itulah makna syahadat benar-benar memberikan kita
motivasi lebih dalam menjalani hidup. Saat kondisi itulah makna syahadat hidup
dan kita merasakan syahadat itu sebagai sesuatu yang mengisi jiwa. Ia terus
bertahan dan semakin mengendap dalam jiwa ketika kita berada di masjid, atau
dalam majelis-majelis ilmu.
Tapi tahukah, kemana pemaknaan
syahadat itu pergi saat kita berinteraksi dengan dunia sosial?? Maka menurut hemat
saya, ini lah bentuk kelamahan kita (umat islam) saat ini. ketika nilai-nilai
syahadat tidak tumbuh pada dimensi sosial. Ketika syahadat hanya teringat di
masjid, dan tidak bergerak di jalan-jalan. Ketika kita (umat islam) hanya
menggunakan syahadat saat sholat, dan tidak menggunakannya di jalan-jalan. Padahal
kehidupan realita yang kita hadapi lebih banyak menghabiskan waktu di
perjalanan. Maka syahadat harus hidup di jalan-jalan. Akar syahadat benar-benar
menjadi pondasi bagi kehidupan kita semua. Rakyat jelata, orang pinggiran,
asongan, anak-anak punk mereka harus tersyahadatkan. Inilah filosofi sederhana
dari kata syahadat on the road..
.....sorry rada serius. ^_^
Isi Blog
Dalam blog ini saya mencurahkan berbagai pikiran saya tentang sesuatu.
Mulai dari aktifitas saya (yang ini mah cuma buat narsis-narsisan aja..wkwk)
sampai mencoba untuk mengkritik sesuatu. Artikel-artikel tersebut coba saya
buat dengan kedangkalan ilmu saya. Dan cuma satu harapan besar saya. Semoga blog
ini BERMANFAAT..!!! amiin
Penutup
Sebagai penutup, saya sarankan
untuk setia menjadi pengunjung blog ini.. (maunya..hhe)
Salam Cinta dari saya untuk
semua.. syahadat on the road !