Syahadat on the road - Al-Thabrani
meriwayatkan, bahwa Nabi saw pernah melewati seorang Arab Badui yang sedang
berdoa di dalam salatnya :
Wahai Zat Yang tidak
dilihat oleh mata,
tidak dapat dicampuri oleh sangkaan,
tidak dapat disifatkan oleh orang-orang yang menyifatkan,
tidak dapat diubah oleh kejadian,
dan tidak mengkhawatirkan malapetaka.
Dia mengetahui apa yang dikandung oleh gunung,
apa yang ada di dalam lautan,
bilangan tetesan hujan,
bilangan daun pohon,
bilangan yang digelapkan oleh malam,
dan bilangan yang disinari oleh siang.
Tidak tersembunyi dari-Nya langit yang terletak di atas langit,
tidak pula bumi yang terletak di bawah bumi,
tidak pula lautan dan apa yang ada di kedalamannya (dasarnya),
dan tidak pula gunung dan apa yang ada di dalam.
(Ya Allah), jadikanlah sebaik-baik umurku pada akhirnya,
sebaik-baik amalku pada penutupannya,
dan sebaik-baik hariku adalah pada hari aku berjumpa dengan-Mu.
tidak dapat dicampuri oleh sangkaan,
tidak dapat disifatkan oleh orang-orang yang menyifatkan,
tidak dapat diubah oleh kejadian,
dan tidak mengkhawatirkan malapetaka.
Dia mengetahui apa yang dikandung oleh gunung,
apa yang ada di dalam lautan,
bilangan tetesan hujan,
bilangan daun pohon,
bilangan yang digelapkan oleh malam,
dan bilangan yang disinari oleh siang.
Tidak tersembunyi dari-Nya langit yang terletak di atas langit,
tidak pula bumi yang terletak di bawah bumi,
tidak pula lautan dan apa yang ada di kedalamannya (dasarnya),
dan tidak pula gunung dan apa yang ada di dalam.
(Ya Allah), jadikanlah sebaik-baik umurku pada akhirnya,
sebaik-baik amalku pada penutupannya,
dan sebaik-baik hariku adalah pada hari aku berjumpa dengan-Mu.
lalu, Rasulullah saw
menyuruh seseorang mendatangi orang Arab Badui itu, “Jika dia (orang Arab Badui
itu) selesai salat, bawa dia menemuiku!”
Saat itu Rasulullah
saw baru saja mendapatkan hadiah berupa emas. Ketika orang Arab Badui itu
datang, Rasulullah saw memberikan emas itu kepadanya, lalu beliau berkata
kepadanya, “Apakah engkau tahu, mengapa aku memberimu emas?”
Orang Arab Badui itu
menjawab, “Karena kekerabatan antara diriku denganmu.”
Rasul yang mulia
bersabda, “Sesungguhnya kekerabatan itu memiliki hak. Akan tetapi, aku
memberimu emas itu karena pujianmu yang bagus kepada Allah.”