Syahadat On The Road - Seumur hidup, kita mungkin sudah memeluk agama Islam. Tapi ketika
kita ditanya tentang apa itu Islam, mungkin kita juga agak sulit
mendefinisikannya. Jawabannya mungkin, Islam ya Islam, agama yang kita
anut.
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan
lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia
menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama
Kristen. Islam memiliki arti “penyerahan”, atau penyerahan diri
sepenuhnya kepada Allāh).
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti
“seorang yang tunduk kepada Allah”, atau lebih lengkapnya adalah
Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan
bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan
rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara
kebahasaan berarti ‘Menyelamatkan’ misal teks ‘Assalamu Alaikum’ yang
berarti Semoga Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman
adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari Fi’il/Kata kerja
yaitu ‘Aslama’ =Telah Selamat (Past Tense) dan ‘Yuslimu’ =Menyelamatkan
(Past Continous Tense).
Kata triliteral semitik ‘S-L-M’ menurunkan beberapa istilah
terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim.
Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam
lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna
“untuk menerima, menyerah atau tunduk” dan dalam pengertian yang lebih
jauh kepada Tuhan.
Aspek kemanusiaan
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri
kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan
menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme.
Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa
ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang
Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam…”.
Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai
“agama”): “…Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu.” Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu
sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan
pengesahan keimanan.
Kepercayaan
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin
(“dua kalimat persaksian”), yaitu “asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa
asyhadu anna muhammadan rasuulullaah” – yang berarti “Saya bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw
adalah utusan Allah”. Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan
pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan
kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap
telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang
baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi
terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam
mempercayai bahwa al-Qur’an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan
Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.
Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan
sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan
kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam
menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian
para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi
ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi
palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur’an yang disampaikan oleh Allah kepada
Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak
ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur’an Allah
juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur’an hingga akhir
zaman.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an, umat Islam juga
diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan
firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur’an (Zabur, Taurat, Injil dan
suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum
Muhammad.Uma t Islam juga percaya bahwa selain al-Qur’an, seluruh
firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu
pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur’an adalah
satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna
kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan
rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan
(tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga
menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang
muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen
dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur’an,
penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab
atau orang-orang yang diberi kitab. [islampos/Wikipedia]