oleh: Muhammad Nurfadli
Syahadat on the road - Jangan su'udzon terhadap siapapun. Su'udzon itu dapat menyebabkan hati menjadi keras bahwan bisa mati. Lewat su'udzon kita membuka diri untuk menelusuri sesuatu yang bukan hak kita untuk ditelusuri. Kita akan dengan nikmat berselancar dalam sangkaan nafsu kita terhadap kesalahan orang lain, yang itu belum tentu ada dalam dirinya. Kita terperangkap dalam kurungan nafsu kita yang terus memerintah kita untuk mencari cari kesalahan dan menghubung-hubungkannya agar terlihat logis. Peluang su'udzon bila terus dioptimalkan akan menjadi fitnah bagi saudara kita. Dan fitnah merupakan hal yang Allah benci.
Syahadat on the road - Jangan su'udzon terhadap siapapun. Su'udzon itu dapat menyebabkan hati menjadi keras bahwan bisa mati. Lewat su'udzon kita membuka diri untuk menelusuri sesuatu yang bukan hak kita untuk ditelusuri. Kita akan dengan nikmat berselancar dalam sangkaan nafsu kita terhadap kesalahan orang lain, yang itu belum tentu ada dalam dirinya. Kita terperangkap dalam kurungan nafsu kita yang terus memerintah kita untuk mencari cari kesalahan dan menghubung-hubungkannya agar terlihat logis. Peluang su'udzon bila terus dioptimalkan akan menjadi fitnah bagi saudara kita. Dan fitnah merupakan hal yang Allah benci.
dalam firman Allah "Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang." (al Hujurat :12)
Maka jadilah orang yang pertama dalam meninggalkan kebiasaan su'udzon. Dan jadilah orang pertamana yang mengedepankan etika Husnudzon kepada saudara kita. [mnf]