Syahadat on the road - Pada dasarnya
semua kegiatan dan aktivitas seharusnya disandingkan dengan kata manajemen.
Karena setiap aktivitas yang termanajemen akan memberikan hasil yang konkrit
dan maksimal. Ia akan memberikan hasil yang jelas sesuai dengan tujuan yang
telah digariskan. Selanjutnya ia akan menciptakan Pola yang teratur sehingga
memberikan kemudahan dalam pelaksanaan dan memberikan kecepatan pekerjaan.
Semua ini tak dapat dicapai bila dilakukan dengan serampangan atau acak-acakan.
Semua ini dapat direalisasikan bila setiap pekerjaan kita termanajemen dengan
baik dan rapih.
Manajemen itu sendiri berasal dari kata “manus” yang berarti “tangan”, berarti menangani sesuatu, mengatur,
membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh
sumber daya yang ada. Sedangkan menurut Robbin dan Coultard (1992) manajemen
adalah suatu proses untuk membuat aktifitas terselesaikan secara efektif dan
efesien dengan dan melalui orang lain. Secara ringkas, manajemen adalah proses
pengaturan. Pengaturan hal-hal yang tersedia untuk menghasilkan
karya-karya/hasil yang kita inginkan. Manajemen yang baik harus berada pada
koridor tanggung jawab yang utuh. Sehingga manajemen yang diterapkan tidak memberikan
pengaruh negatif bagi lingkungan sekitar.
Dalam ruang lingkup organisasi, hadirnya manajemen sangatlah penting.
Karena ia mampu mewujudkan impian organisasi lewat upaya-upaya perencanaan yang
teroganisir. Adapun dalam organisasi, manajemen tersebut dapat dikelompokan
menjadi dua macam. Antara satu dengan yang lain saling mempengaruhi. Dua hal
tersebut adalah manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan manajemen sistem keorganisasian.
Manajemen SDM ditujukan kepada pengendara yang berada dalam organisasi
tersebut. Sedangkan manajemen sistem keorganisasian ditujukan pada kendaraan
itu sendiri. Dalam sebuah analogi, dua manajemen tadi dapat diibaratkan
seseorang yang membawa bahan makanan kesuatu daerah. Manajemen SDM tersebut
mengatur si pembawa agar mampu membawa bahan makanan tersebut. Dan manajemem
sistem keorganisasian ibarat roda yang menjadikan jalannya si kendaraan menjadi
lancar dan cepat.
Manajemen yang pertama yakni manajemen SDM (Sumber Daya Manusia).
Keadaan para awak organisasi sebagai pembawa organisasi menjadi sangat penting
dilakukan. Bila si-pembawa gerobak tadi adalah orang yang lemah dan kurang
bertenaga, maka fungsi manajemen SDM adalah untuk menguatkannya lewat berbagai
sarana. Manajemen SDM ini mampu menciptakan model-model manusia unggul yang
mempunyai kelebihan pengetahuan dan kelebihan strategi. Sehingga organisasi
dapat berjalan dengan mantap karena dibawa oleh orang-orang yang tepat.
Manajemen SDM ini mencakup pengaturan pengetahuan, skill, cita-cita, tekat dan
pengorbanan dari para awak organisasi.
Manajemen SDM harus mampu mengatur agar pengetahuan setiap awak
organiasi berkembang baik, mereka harus paham mengapa mereka ada di organisasi
ini, untuk apa, dan mengapa organisasi ini penting untuk dijalankan.
Selanjutnya manajemen SDM harus bisa meningkatkan skill dari awak organisasi
sesuai dengan yang diperlukan dan menjadi tenaga-tenaga profesional di
bidangnya. Lalu manajemen SDM juga harus mampu mengatur cita-cita awak organisasi.
Dimana cita-cita mereka harus tinggi dan mampu membawa organisasi yang mereka
tempati menuju kegemilangan karya. Manajemen SDM harus mampu mengatur tekad
awak organisasi lewat berbagai sarana. Mereka harus mempunyai tekat yang kuat,
semangat yang membara, tahan banting, dan kobaran api juang yang besar. Tekat
ini yang menjadi keunggulan organisasi agar dapat bertahan sampai waktu yang
panjang.
Manajemen yang kedua adalah manajemen Sistem Keorganisasian. Sebuah
gerobak yang tidak punya roda akankah ia dapat berjalan? Tentunya DAPAT. Namun
dalam waktu berapa lama? Tentunya dalam waktu yang sangat lama untuk mencapai
tujuan. Manajemen sistem keorganisasian ini mengatur agar gerobak mempunyai
roda yang baik, agar pembawa gerobak dalam waktu yang singkat dapat membawa
barang ke tujuan yang diinginkan. Setiap kali roda rusak maka “Manajemen Sistem
Keorganisasian” akan memperbaikinya. Seperti itulah pentingnya manajemen yang
kedua ini. Dalam hal ini, manajemen sistem Keorganisasian mengatur empat hal pokok. Bentuk Organisasi (sampai
pada hirarki struktur kepengurusan di dalamnya), tugas pokok dan fungsi dari
setiap lembaga/departemen di organisasi tersebut, tahapan kerja yang harus
dilakukan, dan mekanisme syuro atau rapat.
Manajemen Sistem Keorganisasian (MSK) ini mengatur bagaimana bentuk
dari organisasi tersebut. Akankah ia menjadi organisasi sosial, atau organisasi
yang lainnya. Departemen apa saja yang ada di dalamnya. Kemudian penamaan
setiap punggawa organisasi (exp: ketua umum, presiden, pemimpin puncak,
direktur, dsb). Selanjutnya MSK harus mampu mengatur tugas pokok dan fungsi
yang musti dikerjakan oleh tiap lembaga/departemen di dalam organisasi
tersebut. Hal ini dilaksanakan agar setiap lembaga/departemen mempunyai arah
tugas yang jelas, dan untuk menghidari terjadinya saling tumpang tindih tugas
antar lembaga/departemen. Lalu MSK juga mengatur tahapan kerja dari organisasi
tersebut sehingga semua pekerjaan yang dilakukan dapat menghantarkan pada
tujuan yang diharapkan bersama. Dan terakhir MSK juga harus mengatur mekanisme
syuro/rapat dalam organisasi tersebut. Hal ini sangat penting dilakukan agar
setiap syuro yang digelar mampu menghasilkan keputusan-keputusan strategis bagi
pencapaian tujuan organisasi. Syuro diatur sedemikian rupa, dari jenis-jenis
syuro, cara pengambilan keputusan syuro, sampai pola perlakuan bagi orang-orang
yang melaksanakan hasil syuro dengan serius (reward) dan juga bagi para
pembangkang terhadap keputusan syuro (punishment).
Sedemikian pentingnya dua hal ini (manajemen SDM dan manajemen sistem
keorganisasian) membuat keduanya bagai dua sisi mata uang. Ia berdampingan dan
tak terpisahkan. Barang siapa mengambil salah satunya dan meninggalkan yang
lainnya akan membuat organisasi yang dinaunginya menjadi berantakan, tak
berkembang, bahkan menjadi mati di tengah jalan.