Kamis, 10 Mei 2012

Hadits-Hadits Silaturahim (Bagian ke-1)


       Segala puji bagi Allah SWT yang memberi petunjuk pada kebenaran dengan izin-Nya menuju jalan yang lurus. Shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah SAW yang memberikan rahmat untuk seluruh alam. Allah mengutusnya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkan atas seluruh agama, membenarkan yang benar walaupun orang-orang kafir membencinya.
Sesungguhnya Rasulullah SAW telah dididik oleh Allah SWT dengan apa yang diturunkan untuknya sehingga jadilah kepribadiannya menjadi kepribadian yang baik, keputusannya itu jelas, ungkapannya itu berada pada sastra yang tinggi, mempunyai pengaruh dalam memperbaiki jiwa, mentarbiyahnya, mengarahkannya dan membahagiakan seluruh manusia. Beliaulah sumber kebaikan, sumber cahaya menerangi jalan kemaslahatan untuk seluruh manusia. Sebagai mana kita juga mengharapkan dengan hadits ini untuk kebaikan kita di masa datang.
Hadits-hadits pada bagian ini kita ambil dari kitab Al-Muntakhobu Minas Sunnah (Hadits-hadits pilihan).
1.  Keutamaan Silaturahim
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ ” .رواه البخاري .
Teks Hadits dan penjelasannya:
Dari Abu Ayyub Al-Anshori RA bahwa ada seorang berkata kepada Nabi SAW, “Beritahukanlah kepadaku tentang satu amalan yang memasukkan aku ke surga. Seseorang berkata, ”Ada apa dia? Ada apa dia?” Rasulullah SAW berkata, ”Apakah dia ada keperluan? Beribadahlah kamu kepada Allah jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, tegakkan shalat, tunaikan zakat, dan bersilaturahimlah.” (HR. Bukhari).
Penjelasan:
  • Ar-Rahim: bermakna kerabat dekat. Mereka adalah yang memiliki nasab baik mewarisi atau tidak, memiliki hubungan atau tidak.
  • Abu Ayyub: bernama Kholid bin Zaid dari kaum Anshar RA.
  • Yang dimaksud seseorang itu adalah Abu Ayyub. Beliau menyebutkan dengan nama samaran dan menyembunyikannya nama aslinya untuk kebaikan dirinya. Pendapat yang lain mengatakan dia adalah Ibnu Al-Muntafiq bernama Luqait bin Shabrah.
  • Para sahabat berkata ada apa gerangan ماله ماله kata ini menunjukkan kata tanya استفهام dan diulang-ulangnya dua kali untuk menunjukkan kata penegasan للتأكيد.
  • Yang dimaksud perkataan Rasulullah SAW arobun adalah pertanyaan karena kebutuhan yang mendesak. Kata arobun ma lahu merupakan satu kata, adapun huruf mim yang berada di tengah-tengah antara kata arob dan lahu merupakan kata tambahan. Pendapat yang lain merupakan kata mim ini tersirat dan terpesan dengan arti besar dan mendesak sehingga arti secara keseluruhan adalah kebutuhan yang sangat besar dan mendesak.Dalam riwayat lain ariba berarti butuh yang artinya dia bertanya karena ada kebutuhan atau bisa juga berarti bijak terhadap pertanyaan dan jenius dalam bertanya. Di riwayat lain ariba berarti kehati-hatian contohnya, huwaariba artinya dia pintar dan hati-hati terhadap apa yang ia tanya karena bertanya membawa manfaat baginya.

  • Yang dimaksud menunaikan zakat adalah zakat wajib ini terbukti dengan dihubungkannya kalimat shalat dengan zakat. Yang dimaksud dengan silaturahim adalah kamu berbuat baik kepada kerabatmu sesuai dengan keadaanmu dan keadaan mereka baik berupa infak, menyebarkan salam, berziarah membantu kebutuhan orang lain. Makna secara keseluruhan arti silaturahim adalah memberikan yang baik kepada orang lain  dan menolak sedapat mungkin hal-hal yang buruk terhadap orang lain sesuai kemampuan. Digabungkan kata shalat dengan sesudahnya juga berarti menggabungkan kata khusus dengan umum, ini untuk menunjukkan perkataan baginda Rasulullah SAW mencangkup seluruh ibadah. (dakwatuna)
– Bersambung - 





Jangan Lupa Komennya ya..!!! ^^