Syahadat on the road – Saat sesi tanya jawab
dalam Seminar“Kekerasan Atas Nama Agama dan Masa Depan Toleransi di
Indonesia” di Gedung MK , seorang waria alias bencong bernama Dodo atau
yang punya nama lengkap Widodo Budi Darmo alias Dodo, mencurahkan isi
hatinya (curhat) tentang FPI yang selama ini kerap menghalang-halangi
kaum waria untuk berekspresi. Kasus terakhir adalah ketika FPI
menggagalkan kelompok banci menggelar acara di kawasan Kuningan, Jakarta
Selatan.
Dodo yang merupakan Koordinator Program Arus Pelangi, sebuah LSM yang
aktif membela hak-hak lesbian, gay, biseksual dan transeksual (LGBT),
dengan logat jawanya yang “kental” mengaku gemas dan benci dengan ormas
Islam seperti FPI. Terlebih FPI sering membubarkan kaum waria punya
hajat.
"Polisi takut sama FPI. Saya hubungi Polda, Mabes Polri, mereka semua
bilang katanya ada keberatan dari FPI. Lho FPI ini siapa," kata Dodo
dengan gayanya yang “lenje” disertai ekspresi wajahnya yang” amit-amit”.
Kata Dodo, bahkan Polisi yang ada di lapanganpun dibentak oleh oknum
FPI. "Polisi-polisi itu dibentak oleh FPI," katanya berapi-api. Dodo
lagi-lagi gemas ketika rekannya di Makasar pernah digebuk laskar FPI
saat menggelar acara serupa.
Dodo mengklaim, jumlah waria di Indonesia ada 7 Juta. “Di Indonesia
ada sekitar 7 juta waria dan mereka mengalami kekerasan atas adanya
agama. Katanya, waria sudah mengalami kekerasan saat memiliki tubuh.
Karena agama apapun di sebuah keluarga, ketika tahu anaknya melakukan
transgender yang terjadi adalah pengusiran.“Di Jakarta saja ada 6200
waria. 60 % dari mereka diusir oleh keluarganya karena dianggap
pendosa,” katanya.
Melihat jumlah yang cukup banyak, Dodo mengaku bisa saja kelompok
waria membuat partai. “Jangan salah lho, kita bisa buat partai
mengalahkan PBB (Partai Bulan Bintang),” selorohnya disambut tawa
peserta seminar.
Kebencian kaum banci terhadap FPI, ternyata tidak sendiri. Salah
seorang perempuan yang mengaku dari LSM Bhineka Tunggal Ika juga
menyatakan kebenciannya terhadap FPI yang juga giat memerangi aliran
sesat. Temasuk Yenny Wahid, putri Gus Dur yang liberal itu.
Curhatan Dodo ditanggapi oleh Yenny Wahid. Ia menyinggung soal
kegiatan FPI yang diketahuinya memang sebelum melakukan "aksi" mereka
telah melakukan berbagai tahapan prosedur (protap). Tapi kemudian Yenny
berkata secara retoris, "Memang mereka siapa? Kalau seperti itu mestinya
Banser yang lebih siap melakukan," kata Yenny.
Berdasarkan hasil "klipping" media yang dilakukan The Wahid
Institute, FPI dituduh melakukan 52 tindakan intoleransi selama 2012.
Angka ini sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan pelanggaran oleh
negara yang dilaporkan yakni 110 pelanggaran yang terdiri dari 16
tindakan kekerasan.
FPI pun jadi bahan gunjingan kelompok liberal dan kaum banci.
Sepertinya The Wahid Institute yang dikomandoi oleh Yenny Wahid telah
mendeklarasikan dirinya sebagai pengamat FPI. Beberapa edisi dalam
bulletin internalnya, The Wahid Institute selalu menganalisa sepak
terjang FPI dalam memerangi kemaksiatan. Luar biasa!!!
[mnf/syahadatontheroad/voa-islam]